My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Kamis, 08 Desember 2011

Wanita Tidak Boleh Semena-Mena

BUPATI Landak DR. Adrianus AS menilai kepopuleran Raden Ajeng Kartini wajib ditiru dan diamalkan, dimana wanita Indonesia telah memperoleh hak-hak sebagai wanita, sesusi dengan hak kaum laki-laki sebagai umat Tuhan yang tidak membeda-bedakan. Kartini pada jamannya berani menyuarakan ide, yang berjuang terhadap ketidak adilan didalam perempuan. “Namun sebagai wanita tidak boleh semena-mena, waita memperoleh kebebasan diri, tetapi tidak boleh meninggalkan sifat-sifat kodrat sebagai wanta. Apalagi sebagai wanita yang dibesarkan dalam tata cara adat ketimuran dimana wanita adalah lambang keluwesan, kelembuatan, keindahan dan kesopanan,” katanya saat memberikan pidata pada acara peringatan hari Kartini ke 132 , Kamis (21/4/11), di Ngabang.
Balon Bupati Landak ini menambahkan dengan menyadari seluruh kaum perempuan Kabupaten Landak agar tidak bermalas-malasan dan siap menuntut ilmu sampai ke negeri orang. Jangan terhalang oleh usia, kapanpun dan siappun dapat terus meningkatkan ilmu dan keterampilan sehingga cita-cita Kartini dapat terwujud.
Dalam kesempatan berbahagia itu, hadir Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Ny. Maria Bernadetha Adrianus, Bupati Landak DR. Adrianus AS, Wakil Ketua DPRD Landak Markus Amid, Waka Polres Landak Kompol Nicodemus Acen, Kapten Paulus mewakili Dandim Mempawah, Ketua GOW Landak Ny. Emeliana Sukiman, serta undangan lainnya. Dalam rangka memperingati hari Kartini, GOW Kabupate Landak sehari melakukan perlombaan pakaian kebaya ala Kartini. Sementara itu Ketua GOL Landak Ny. Emiliana Sukiman mengingatkan Kartini telah menjadi inspirasi kaum perempuan Indonesia. Menurutnya, momentum hari Kartini, harus dihargai terutama kaum perempuan sendiri, dengan berkontribusi dalam setiap lini pembangunan Landak.
"Ini harus jadi momentum, wanita sudah berperan sejak dalam perang kemerdekaan dan revolusi. Saat ini perempuan adalah aset pembangunan," ujar Emiliana Sukiman.
Ia berharap, niat tersebut tak menjadi slogan semata, namun memberikan sumbangsih pikiran, tenaga, maupun materi, untuk mengangkat Kabupaten Landak.
"Wanita di Landak harus jadi subjek pembangunan. Secara nyata berbuat, dengan memberikan kemampuan yang utuh," tukas Emiliana.
Dia mengatakan, kontribusi tersebut dilakukan perempuan sejak ditingkat rumah tangga, dengan usaha kecil, memberi pendidikan anak dan menjadi teladan bagi lingkungan.
sumber:http://kapuaspostlandak.blogspot.com/2011/04/wanita-tidak-boleh-semena-mena.html

0 komentar:

Posting Komentar