My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Senin, 07 November 2011

cantik ala putri keraton


SEJAK ribuan tahun silam, perempuan melakukan berbagai cara untuk mempercantik diri. Termasuk menjaga keindahan dan keremajaan kulit. Karena laser dan terapi ozon baru ditemukan berabad-abad kemudian, dulu mereka hanya bisa menggunakan bahan-bahan alami yang ditemukan  di sekitarnya.
Salah satu yang paling terkenal dengan ritual kecantikannya adalah Cleopatra. Ratu Mesir yang kerap digambarkan berambut hitam lurus dan berhidung mancung itu rajin luluran dengan lumpur laut mati yang khasiatnya dipercaya menghaluskan kulit. Dia juga suka berendam dengan daun dan bunga lavender sebagai  aroma terapi.
”Pada dasarnya, bermacam ritual kecantikan yang kita lakukan sekarang, mulai luluran, spa, facial, dan masker, terinspirasi dari ratu-ratu zaman dahulu itu,” papar Dr Mangestuti Agil MS Apt, ahli farmasi.
”Mandi susu  kan juga resep dari Cleopatra. Padahal, dulu dia nggak tahu kandungan susu apa saja. Yang dia tahu, susu memang bikin kulit segar dan kenyal,” jelas perempuan yang menekuni khasiat tanaman tradisional itu.
Di Nusantara dengan kerajaan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, tentu terdapat ribuan resep untuk menjaga kecantikan. Ada yang masih tradisional sekali. Ada juga yang bisa diaplikasikan di zaman modern. Salah satu yang patut dicoba adalah ritual mandi putri-putri keraton Sumenep, Madura. Caranya mudah dan aplikasinya simpel.
Ritual membersihkan tubuh yang disebut sok-osok tersebut terdiri atas tiga tahap. Pertama, sebelum mandi, putri menggosok seluruh tubuh mereka dengan ramuan putih telur yang ditumbuk halus. Ramuan itu berfungsi seperti scrub. Kandungan kalsium plus sisa-sisa putih telur yang menempel di bagian bawah kulit telur bekerja baik untuk mengeksfoliasi sel-sel kulit mati di sekujur badan. Setelah proses scrubing beres, mereka membasuh badan, lalu mulai mandi. Mereka mandi dengan ramuan lain lagi. Ramuan mandi terdiri atas campuran temulawak dan tepung beras yang ditambah bahan-bahan wangi, seperti daun jeruk purut. ”Di situ proses pembersihannya lebihdalam sekaligus memberikan gizi kepada kulit agar kelembapannya kembali,” jelas Manges.
Setelah mandi, badan ditaburi bedak. Bedaknya bukan bedak biasa, melainkan bubuk campuran tepung beras, kayu cendana, masoya, dan akar lembak. Selain membuat tubuh selalu wangi, kandungan akar lembak mampu menghindarkan kulit dari kuman penyakit. ”Bagi mereka, sangat haram punya penyakit kulit. Karena itu, jarang putri-putri Madura yang berkulit jelek,” tutur dosen farmasi Universitas Airlangga tersebut.
Ritual tersebut tidak hanya dilakukan seminggu sekali, tetapi setiap hari. Ada beberapa ritual tambahan jika sang putri selesai datang bulan. Misalnya, mencuci rambut dan melakukan ratus. Tidak sulit membuat ratus. Ambil sedikit dupa dengan aroma favorit, bisa cendana, cempaka, atau kenanga. Tambahkan beberapa lembar daun pandan berukuran 10 cm, lalu bakar di atas anglo kecil. ”Ritual tersebut bikin wangi dan sehat,” jelas Manges.
Masih ada berbagai resep ayu dari keraton-keraton Jawa. Rata-rata bahannya tidak jauh beda. Yakni, empon-empon (rempah) yang mengandung senyawa tanin. Senyawa tersebut dikenal sebagai antikuman dan bakteri yang berguna mengendalikan cairan berlebih dalam tubuh dan mengecilkan pori-pori. Biasanya, bahan-bahan itu diolah menjadi masker dan dipakai sebagai tahap terakhir alias pelengkap dari rangkaian ritual perawatan tubuh. Jika tidak mau melakukan ritual yang sama dengan para putri itu, Manges punya tip yang lebih simpel. Yakni, rajin-rajin memakai masker telur dan mandi susu. ”Kandungan telur bisa membuat kulit wajah selalu kencang dan sehat. Tambahkan minyak zaitun untuk efek melembapkan kulit. Mandi susu seminggu sekali membuat kulit selalu sehat dan kenyal,” paparnya. (na/c12/ayi)

0 komentar:

Posting Komentar